Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 02 November 2014



Nama  :           Desi Nia Lika
Nim     :           2013210029
Prodi    :           Ilmu Administrasi Negara

Pada hakekatnya teori-teori ilmu sosial mempelajari tentang hubungan timbal balik antara manusia dengan liigkungannya. Teori-teori Ilmu Sosial sangat erat hubungannya dengan kompetensi yang akan dibentuk dalam diri seseorang terutama dalam pola interaksinya yang bila dianalisa berdasarkan teori “Interaksi Simbolik”.
Teori interaksi simbolik sendiri lebih menekankan pada hubungan antara simbol dan interaksi, serta inti dari pandangan pendekatan ini adalah individu. setiap individu di dalam dirinya memiliki esensi kebudayaan, berinteraksi di tengah sosial masyarakatnya, dan menghasilkan makna ”buah pikiran” yang disepakati secara kolektif. Ada tiga dasar ide yang mendasari teori interaksi simbolik yaitu pikiran(mind), diri(self), dan masyarakat(society). Ketiga aspek tersebut sangat berpengaruh terhadap kompetensi yang akan dibentuk dalam diri seseorang, dimana dalam membentuk sebuah kompetensi dibutuhkan yang pertama pikiran(mind), dimana tiap individu harus mengembangkan pikiran mereka melalui interaksi dengan individu lain. Yang kedua diri(self), setiap individu harus memiliki kemampuan untuk merefleksikan diri dari penilaian sudut pandang atau pendapat orang lain. Yang ketiga masyarakat(society), jejaring hubungan sosial yang diciptakan, dibangun, dan dikonstruksikan oleh tiap individu ditengah masyarakat, dan tiap individu tersebut terlibat dalam perilaku yang mereka pilih secara aktif dan sukarela, yang pada akhirnya mengantarkan manusia dalam proses pengambilan peran di tengah masyarakatnya.
 Jadi sudah terlihat jelas apa dan bagaimana peran teori tersebut dalam pembentukan kompetensi dalam diri seseorang, sehingga pencapaiannya dapat tersapai secara maksimal.